Banyak orang yang tidak di izinkan membangun gedung, tanpa terlebih dahulu menyandang gelar sarjana teknik. Namu, tidak jarang kita merekomendasikan siapa saja, laki-laki atau wanita, untuk membangun mahligai rumah tangga, tanpa mempertanyakan dan memastikan terlebih dahulu kadar kapabilitas dan reponsibilitas yang dia sandang. Padahal, kehidupan yang didasari pengetahuan, jelas berbeda dengan kehidupan yang dilakoni atas dasar coba-coba. Juga, tikda sedikit yang nekat menikah hanya bermodalkan cinta buta, padahal mata cinta tak kuasa menembus lapisan kepribadian, matanya selalu terhijab menyorot kekurangan orang yang sedang menguasai dan menggetarkan perasaanya, hanya senandung kemerduan yang selalu terngiang-ngiang dalam gendang telinganya, hanya aroma semerbak yang dihiup oleh hidungnya dan hanya akumulasi kerinduan yang meliputi perasaanya.
Padahal yang terpenting bukanlah pernikahan itu sendiri. Tapi , apakah kebahagiaan akan akrab menemani hari-hari pasangan suami istrik paska pernikahan? Atau, apakah pikiran dan perasaan kedua pihak, selalu bertemu pada titik pertengahan. Terhadap aneka problem yang mendinamisasi kehidupan berumah tangga? Lalu, apakah keduanya bakal merengkuh ketenangan dan kebahagiaan atau justru mendapatkan kekacauan dalam sangkar kesengsaraan? Apakah kemesraan dan keromantisan yang dirasakan pada awal-awal pernikahan akan selalu langgeng atau justru semakin mengerucut “bahkan sirna” seiring berlalunya rentang waktu dan semakin menuanya usia rumah tangga?
Pernikahan merupakan persenyawaan antar cinta dan kasih sayang, perpaduan emosional yang tidak sama, serta peleburan antara dua keinginan yang berbeda.
Mudah-mudahan artikel yang di ambil dari berbagai sumber ini dapat menjadi rujukan instan bagi kita semua, khususnya kepada mereka yang hendak mengarungi dalamnya samudera pernikahan, agar tidak terhanyut dan terhempas oleh ombak derita, sehingga impian untuk berlabuh dengan selamat di dermaga sakinah dan mawaddah akan menjelma, dari hanya sekedar mimpi yang naïf menjadi kenyataan hidup yang kasat mata.
Artikel ini dipersembahkan buat muda-mudi yang ingin mengarungi bahtera rumah tangga dengan berbekal kesadaran rasional dan spiritual, untuk muda-muda muslim yang berjuang menjaga kehormatan di zaman yang serba hedonis dan permisif, untuk muda-mudi yang teguh pendirian dan menuntut dirinya untuk membahagiakan semua anggota keluarganya, untuk muda mudi yang dilanda kebingungan dan mencari-cari kebahagian rumah tangga di zaman yang penuh dengan perubahan yang semua serba mementingkan modernisasi dan dalam rangka memfilter masuknya budaya barat kedalam jiwa kita. Semoga artikel ini bermanfaat buat kita semua. Silahkan pilih artikel terkait dibawah ini yang berhubungan dengan pernikahan.
Tinggalkan Komentar dan mari kita saling menjaga silahturahmi, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat..aminn
EmoticonEmoticon