Mayoritas penderita jantung koroner di Indonesia adalah perokok

Banyak orang gak begitu perduli dengan benda yang sering disebut "Tuhan sembilan senti" alias rokok. Bahkan sebuah peringatan bahaya merokok yang jelas-jelas tertera di setiap bungkus rokok tidak begitu mereka perdulikan, tetap saja mereka sanggup menghabiskan 5,6,7 bahkan sampai 2 bungkus perhari. Padahal sudah sangat jelas, bahwa rokok itu seperti "Uang yang dibakar dan racun yang dihisap". Berbagai macam alasan yang membuat mereka tetap konsisten menghisap rokok, mulai dari kebiasaan, pusing kalau tidak merokok, suntuk, kurang percaya diri dan lain-lain.

Mereka semua tidak begitu perduli, bahwa sebenarnya rokok itu sama sekali tidak ada efek positifnya terhadap kesehatan, Sumber yang di kutip dari internet, WHO menyatakan bahwa setiap 6,5 detik, satu orang meninggal dikarenakan penyakit yang disebabkan kebiasaan merokok. Mulai dari remaja mereka sudah aktif merokok. Kebiasaan merokok ini juga akan meningkatkan angka penderita serangan jantung koroner dan stroke.

Ada lebih dari 4000 jenis bahan kimia yang terkandung dalam rokok, salah satunya nikotin dan karbon monoksida, zat-zat tesebutlah yang menyebabkan kerusakan pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Di Indonesia sendiri 82% penderita penyakit jantung adalah perokok. Alangkah lebih baiknya, mari kita ikuti jejak orang-orang yang telah sukses menyelamat jantung mereka dari kebiasaan merokok. hidup sehat tanpa rokok. Walaupun terasa sulit bagi seseorang untuk lepas dari rokok, namun apabila niat telah ditanamkan dalam hati, dan berusaha untuk berhenti dari ketergantungan rokok serta menyayangi keluarga, maka mari segera kita tinggalkan rokok, dan beralih ke hidup yang lebih sehat.